PROHCAKRA - Di bawah langit mendung kawasan Meureudu, angin semilir membawa aroma padi dari hamparan sawah di belakang TUWAGA Kopi, warung sederhana tempat rakyat biasa meneguk kopi dan
PROHCAKRA - Pawang Beurandeh & Polem Beuransah lagi duduk di tepi sawah sambil makan gorengan, membahas soal excavator (beko) hibah KKP milik Pemkab Pidie Jaya yang disewakan ke penambang
PROHCAKRA -Pawang Beurandeh: Polem, kau pernah dengar Dana BOS berubah jadi Dana BOB? Polem Beuransah : Dana BOB? Apa pula itu? Pawang Beurandeh: BOS: Bantuan Operasional Sekolah. Kalau BOB:
PROHCAKRA - Pawang Beurandeh dan Polem Beuransah duduk bersila di atas tikar usang rumah papan seorang janda tua. Bau amis dari dapur tak berasap menampar hidung mereka. Namun yang lebih menusuk
Polem Beuransah: Laut ini memang luas, Pawang. Tapi luas lagi permainan anggaran di darat. Omong kosongnya tak bertepi. Pawang Beurandeh: Butoi Polem. Di laut, ikan bisa dipancing dengan umpan. Di
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID PROH CAKRA Polem Beuransah: Peuhaba Pawang, Jak ta pasoe TTS? Nomor 4 mendatar: Benda yang dibeli tapi tak pernah kelihatan bentuknya… Pawang Beurandeh: Ah
LIPUTANGAMPONGNEWS PROHCAKRA - Pawang Beurandeh: Tengoklah Polem, negeri ini rajin berpakaian adat saat pidato. Biar tipu-dayanya kelihatan berbudaya. Polem Beuransah: Benar, Pawang.
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Pawang Beurandeh:"Poleeem, Rp500 ribu dari setiap keuchik dikembalikan. Hebat benar panitia, lebih cepat dari refund e-commerce!" Polem Beuransah:
Pawang Beurandeh: Polem, kau ingat dulu? Orang Aceh kalau ke Medan, rencong diselip kiri-kanan. Tapi tetap saja dompet bisa hilang tanpa jejak. Polem Beuransah: Tentu, Pawang. Waktu itu kalau
PROH CAKRA! Pawang Beurandeh: "Peu na neu teupeu, Polem? APBK belum disahkan juga. Padahal tahun sudah hampir habis, tapi palu tak kunjung diketuk. Kukira dewan kita sekarang lebih