06 Juni 2025
Proh Cakra

Pawang Beurandeh dan Polem Buransah Bicara Kinerja TPID Pidie Jaya yang Tak Berdaya!

Foto : Dok. Ilustrasi | LIPUTAN GAMPONG NEWS

Pawang Beurandeh:Polem, aku mau tanya, TPID kita ini kerjanya apa sebenarnya?

Polem Buransah: Kalau soal rapat, mereka jago. Tapi kalau soal aksi nyata, kosong melompong.

Pawang: Rakyat lagi menjerit karena harga bahan pokok melonjak, tapi TPID malah asyik duduk manis di ruang ber-AC!

Polem: Iya, laporan mereka baru 33% sampai Mei 2025. Itu artinya, kerja mereka baru seperempat jalan tapi honor sudah penuh.

Pawang: Luar biasa! Kerja sedikit, duit mengalir terus. Ini namanya tim pengendalian anggaran, bukan pengendalian inflasi.

Polem: Yang paling parah, mereka hanya aktif waktu rapat. Setelah itu? Hilang bagai ditelan kabut.

Pawang: Padahal rakyat butuh solusi konkret operasi pasar, distribusi bahan pokok, subsidi logistik!

Polem: Tapi yang dilakukan? Foto-foto saat rapat, lalu upload ke media sosial seolah-olah kerja hebat.

Pawang: Kenyataannya, mereka sibuk mengatur honor, bukan mengatur harga pasar.

Polem: Kalau begini terus, lebih baik bubarkan saja TPID itu. Daripada jadi beban anggaran.

Pawang: TPID seharusnya jadi penjaga stabilitas harga, bukan penonton dari kejauhan.

Polem: Tapi yang terjadi, mereka seperti menonton api menyala, sambil menyeruput kopi.

Pawang: Mereka lupa bahwa inflasi bukan sekadar angka, tapi soal isi piring rakyat.

Polem: Iya. Setiap rupiah yang tak dijaga, berarti sepiring nasi yang hilang dari meja keluarga miskin.

Pawang: Kalau TPID hanya aktif untuk urusan honorarium, itu penghinaan terhadap amanah rakyat.

Polem: Saya curiga, sebagian besar hanya mau nama masuk tim, lalu tunggu pencairan honor.

Pawang: Kalau begitu, evaluasi total! Ganti orang-orang malas dengan yang punya kepedulian!

Polem: Kalau tidak ada perubahan, Pidie Jaya akan terus jadi contoh buruk pengelolaan inflasi daerah.

Pawang: Dan rakyat akan terus jadi korban dari sistem yang hanya peduli pada diri sendiri.

Polem: Saatnya TPID sadar: kalau tak bisa kerja, mundur. Jangan tunggu rakyat turun ke jalan! 

(Redaksi)