15 Juni 2025
Olahraga

Rusydi Abdullah, Wakil Ketua II DRPK Pidie Jaya Gowes Ontel Tua di HUT ke-18 Pidie Jaya

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDWakil Ketua II DRPK Pidie Jaya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rusydi Abdullah, SE, tampil beda dalam memeriahkan HUT ke-18 Kabupaten Pidie Jaya, Minggu (15/6). Di tengah gegap gempita perayaan hari jadi kabupaten berjuluk "Bumoe Japakeh" itu, Rusydi dengan santai mengayuh sepeda ontel tua klasik merk Gazelle warna hitam. Tampak mengilap dan terawat kinclong, tunggangan ontelisnya mencuri perhatian peserta dan warga yang memadati Lapangan Kota Meureudu, lokasi pelepasan peserta.

Event sepeda santai bertema "Ontelis Bersatu, Pidie Jaya Maju" itu dilepas langsung oleh Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi dan Wakil Bupati Hasan Basri yang turut hadir bersama jajaran Forkopimda, OPD, serta komunitas sepeda tua dari berbagai gampong. Ratusan peserta, dari yang muda hingga sepuh, larut dalam kemeriahan gowes bareng menyusuri jalanan Meureudu dengan nuansa tempo doeloe yang kental.

Rusydi, yang dikenal punya semangat milenial tapi selera klasik, tampil mengenakan topi koboi ontel, kacamata hitam, celana hitam dan kemeja hitam lengan panjang yang terlihat rapi. Di sela-sela kayuhan sepeda, ia mengatakan bahwa keikutsertaannya bukan sekadar seremonial. "Ontel ini simbol perlawanan terhadap kecepatan zaman. Kita ingin kenang kembali nilai-nilai kebersamaan dan kesederhanaan yang menjadi fondasi Pidie Jaya," ujar Rusydi sembari tersenyum.

Ia menambahkan, sepeda ontel bukan sekadar kendaraan, tapi juga filosofi hidup. “Dengan ontel kita belajar sabar, tekun, dan konsisten. Sama seperti membangun daerah, tidak bisa tergesa-gesa. Harus ada semangat gotong royong dan keberlanjutan,” imbuhnya sembari menepuk sadel Gazelle tuanya yang sudah dimodifikasi ringan namun tetap mempertahankan keaslian.

Rute gowes melintasi ikon-ikon Pidie Jaya, di setiap titik, masyarakat menyambut meriah, bahkan tak sedikit anak-anak yang bersorak melihat rombongan ontelis lewat sambil melambaikan tangan. Acara ini juga diwarnai lomba kostum ontel klasik dan pembagian doorprize yang membuat suasana makin hidup.

Ontelis sejati seperti Rusydi Abdullah percaya bahwa sepeda tua akan selalu punya tempat di tengah derasnya arus modernisasi. “Mungkin kita tak bisa menyaingi kecepatan motor listrik atau mobil pintar, tapi ontel mengajari kita satu hal: bahwa keindahan ada dalam proses, bukan hasil,” tutupnya sambil mengayuh pelan menuju garis akhir, disambut tepuk tangan riuh dari warga yang hadir. (TS)