Sepulang Open House, Pawang Beurandeh dan Polem Beuransah Bahas Ketergantungan APBK dan Tantangan Anggaran di Pidie Jaya!
Foto : Ilustrasi | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Setelah menghadiri open house di Pendopo, Pawang Beurandeh dan Polem Beuransah melanjutkan obrolan santai di sebuah warung kopi. Sambil menyeruput kopi hangat, mereka mendiskusikan dengan kritis apakah janji kampanye tersebut bisa direalisasikan, terutama mengingat ketergantungan pada APBK dan permasalahan efisiensi serta defisit anggaran yang mengintai.
Pawang: "Kiban Polem, Bagaimana kesanmu dari open house di Pendopo tadi?"
Polem: "Meunoe Pawang. Cerita Nyak Syi dan Nyak Hasan saat kampanye cukup menggugah, tapi saya masih menyimpan beberapa keraguan."
Pawang: "Saya juga merasa begitu. Terutama, bagaimana mereka akan merealisasikan semua janji itu tanpa terus bergantung pada APBK?"
Polem: "APBK adalah sumber utama keuangan daerah kita. Tanpa pengelolaan yang efisien, semua program itu bisa terhambat."
Pawang: "Mereka sempat menekankan peningkatan PAD dan penarikan investasi swasta. Namun, apakah itu cukup untuk menutupi kebutuhan anggaran kita?"
Polem: "Itu pertanyaan penting. Tanpa reformasi birokrasi menyeluruh, PAD saja tidak akan mampu mengurangi ketergantungan pada APBK."
Pawang: "Selain itu, saya khawatir soal efisiensi anggaran. Sering kali, penggunaan anggaran tidak sejalan dengan perencanaan awal."
Polem: "Benar. Ketidakefisienan pengeluaran bisa berujung pada defisit anggaran yang semakin menekan keuangan daerah."
Pawang: "Defisit anggaran itu serius, Polem. Jika terus menumpuk, dampaknya bisa menggagalkan berbagai program pembangunan."
Polem: "Setiap kebijakan harus didasarkan pada perhitungan yang cermat agar defisit tidak semakin membesar di masa depan."
Pawang: "Saya berharap, Nyak Syi dan Nyak Hasan memiliki strategi konkret untuk mengelola anggaran dengan efisien."
Polem: "Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan APBK adalah kunci agar dana yang tersedia benar-benar digunakan secara optimal."
Pawang: "Tanpa transparansi, sulit memastikan setiap rupiah digunakan untuk pembangunan prioritas, bukan terbuang sia-sia."
Polem: "Saya dengar ada rencana untuk menerapkan sistem monitoring yang lebih ketat terkait penggunaan anggaran."
Pawang: "Itu langkah positif. Pengawasan yang intensif dapat membantu meminimalisir potensi kebocoran anggaran."
Polem: "Namun, kita juga harus realistis. Jika defisit terus menumpuk, semua program akan terhambat dan beban keuangan makin berat."
Pawang: "Nyak Hasan sempat menekankan pentingnya efisiensi, tapi sejauh mana implementasinya di lapangan?"
Polem: "Pertanyaan itu sangat relevan. Janji efisiensi harus diikuti dengan aksi nyata dan laporan keuangan yang transparan."
Pawang: "Saya juga berharap pemerintah daerah memanfaatkan teknologi untuk memantau dan mengelola anggaran secara real-time."
Polem: "Teknologi memang bisa mempercepat proses audit dan mengurangi potensi kesalahan dalam pengeluaran."
Pawang: "Sementara itu, peningkatan PAD harus berjalan seiring dengan upaya untuk menyeimbangkan defisit anggaran."
Polem: "Maksimalkan potensi ekonomi lokal adalah langkah strategis agar keuangan daerah tidak selalu tergantung pada transfer pusat."
Pawang: "Kita juga perlu memastikan bahwa setiap inovasi, seperti konsep smart city, memiliki dukungan anggaran yang realistis dan terukur."
Polem: "Semua program harus didasarkan pada perencanaan yang matang agar tidak justru menambah beban defisit di kemudian hari."
Pawang: "Mari kita terus mengawasi dan memberikan masukan konstruktif, semoga Nyak Syi dan Nyak Hasan dapat menunjukkan kinerja nyata demi kemajuan Pidie Jaya."