LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Deru ombak dan semilir angin laut seakan menjadi saksi bisu pergantian tongkat komando di tubuh Lanal Lhokseumawe. Di Gedung O.B. Syaaf Mako Lantamal I Belawan, Rabu pagi, 13 Agustus 2025, Kolonel Laut (P) Andi Susanto secara resmi menyerahkan kepemimpinan kepada Letkol Marinir Bondan Wahyu Adi. Sebuah transisi yang tak hanya mengubah nama di papan komando, tetapi juga menandai babak baru penjagaan maritim Aceh.

Letkol Bondan bukan sosok asing di medan tempur. Sebelum dipercaya memimpin Lanal Lhokseumawe, ia memegang kendali Batalyon Infanteri 9 Marinir/Beruang Hitam di Lampung, satuan yang dikenal tangguh dan disiplin tinggi. Latar belakang ini menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan pengamanan laut Aceh yang strategis namun rawan pelanggaran batas wilayah dan aktivitas ilegal.

Danlantamal I, Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba, menegaskan bahwa rotasi jabatan adalah bagian dari pembinaan personel dan penyegaran organisasi. “Kepada pejabat lama, terima kasih atas dedikasi dan pengabdian. Kepada pejabat baru, lanjutkan program yang sudah berjalan, adaptasi dengan cepat, dan tingkatkan sinergi dengan seluruh instansi terkait,” pesannya tegas.

Kolonel Laut (P) Andi Susanto dalam sambutan perpisahannya menyampaikan rasa bangga atas soliditas prajurit Lanal Lhokseumawe. “Semoga Lanal terus maju dan berprestasi menjaga keamanan laut Aceh,” ucapnya, meninggalkan kesan bahwa semangat juang yang ia bangun harus tetap terjaga.

Saat tiba giliran berbicara, Letkol Bondan tampil dengan nada mantap dan penuh keyakinan. Ia mengajak seluruh prajurit bekerja dengan disiplin, loyalitas, dan semangat juang tinggi. “Dengan dukungan penuh kalian, kita akan menjaga kedaulatan maritim di wilayah kerja Lanal Lhokseumawe,” ujarnya, disambut tepuk tangan gemuruh.

Pergantian komando ini memberi harapan baru bagi masyarakat pesisir Aceh. Laut bukan sekadar garis batas negara, melainkan halaman depan yang harus dijaga. Dengan pengalaman tempurnya, Letkol Bondan diharapkan mampu memimpin Lanal Lhokseumawe bukan hanya sebagai benteng pertahanan, tetapi juga simbol kehormatan dan kebanggaan bangsa. (**)