18 Juli 2025
Opini

Menjadi Manusia yang Berguna, Bukan Sekadar Berhasil

OPINI - Dalam dunia yang terus bergerak cepat dan kompetitif, keberhasilan sering dijadikan ukuran utama dalam menilai seseorang. Kita terbiasa memandang tinggi orang-orang dengan jabatan besar, harta melimpah, atau popularitas yang melejit. Namun, di tengah hiruk-pikuk tersebut, ada satu pesan bijak dari Albert Einstein yang layak direnungkan:

“Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil, tetapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.”

Kutipan ini mengandung filosofi hidup yang mendalam. Einstein, seorang ilmuwan jenius, justru menekankan pentingnya kontribusi sosial ketimbang prestasi pribadi. Ia mengajak kita untuk menggeser orientasi hidup dari mengejar pengakuan menjadi memberi manfaat.

Makna Menjadi Manusia yang Berguna

Menjadi manusia yang berguna berarti hadir untuk memberi, bukan sekadar menerima. Ini bukan tentang pencapaian materi, melainkan dampak positif yang kita tinggalkan untuk lingkungan dan orang-orang di sekitar kita. Dalam dunia kerja, ini tercermin dari integritas dan ketulusan dalam melayani. Dalam keluarga, ini tampak dalam perhatian, pengorbanan, dan kasih sayang.

Manusia berguna adalah mereka yang menjadikan hidupnya sebagai solusi, bukan beban. Seorang guru yang menginspirasi muridnya, tenaga kesehatan yang bekerja penuh dedikasi, atau relawan yang bekerja tanpa pamrih—mereka adalah contoh nyata bahwa kebermanfaatan jauh lebih bernilai daripada sekadar keberhasilan pribadi.

Mengapa Berguna Lebih Bermakna daripada Berhasil?

Kesuksesan seringkali bersifat pribadi dan sementara. Namun, kebermanfaatan bersifat kolektif dan abadi. Kita mungkin tidak ingat siapa yang paling kaya pada satu masa, tetapi kita tidak akan melupakan orang yang membuat perubahan positif dalam hidup kita.

Orang-orang yang dikenang dalam sejarah bukan hanya karena mereka berhasil, tetapi karena mereka memberikan sesuatu untuk dunia. Lihatlah tokoh-tokoh besar seperti Gandhi, Ibu Teresa, atau bahkan Einstein sendiri—mereka dikenang karena nilai-nilai yang mereka perjuangkan dan manfaat yang mereka berikan, bukan hanya karena prestasi akademik atau kekayaan mereka.

Menanamkan Nilai dalam Diri

Dunia ini tidak kekurangan orang pintar atau sukses. Namun, dunia sangat membutuhkan lebih banyak orang yang peduli dan berguna. Maka mari kita renungkan, untuk apa semua pencapaian jika tidak memberi arti bagi orang lain?

Menjadi berguna bukan berarti mengabaikan keberhasilan, tetapi menempatkan keberhasilan sebagai sarana untuk memberi manfaat lebih luas. Maka dari itu, mulai hari ini, mari kita ubah cara pandang kita: bukan hanya "bagaimana aku bisa sukses?", tetapi juga "bagaimana aku bisa bermanfaat?".

Karena pada akhirnya, manusia terbaik bukanlah yang paling tinggi prestasinya, melainkan yang paling besar manfaatnya. (F)