Belajarlah Melihat Orang Lain Lebih Baik dari Kita, Pesan Tasawuf Tgk. Mukhsin Idris di Masjid Baitul Aman
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Dalam suasana yang khusyuk dan penuh hikmah, Masjid Baitul Aman Ulim menjadi tempat disampaikannya pesan mendalam oleh Tgk. Mukhsin Idris saat menjadi khatib Shalat Jum'at, 18 Juli 2025. Dalam khutbahnya, Tgk. Mukhsin mengajak para jamaah untuk merenungi ajaran tasawuf, khususnya tentang bagaimana cara memandang orang lain dengan hati yang bersih dan penuh kerendahan.
Beliau menekankan bahwa setiap Muslim hendaknya membiasakan diri untuk melihat orang lain lebih baik dari dirinya sendiri, dalam hal ibadah, ketakwaan, dan ketaatan. Hal ini merupakan latihan jiwa agar terhindar dari penyakit hati seperti sombong, merasa paling suci, dan suka meremehkan orang lain.
> “Harus terbersit dalam hati kita bahwa orang lain lebih baik daripada kita. Walau kita tidak mengetahui amal mereka, kita tetap dianjurkan untuk berprasangka baik dan tidak merasa paling benar,” ujar beliau dalam khutbahnya.
Untuk memperkuat pesannya, Tgk. Mukhsin mengutip firman Allah SWT dalam surat An-Najm ayat 32:
> “فَلَا تُزَكُّوا أَنفُسَكُمْ ۖ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَىٰ”
"Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dia-lah yang paling mengetahui tentang siapa yang paling bertakwa." (QS. An-Najm: 32)
Ayat ini menjadi pengingat bahwa penilaian tentang ketakwaan sejati hanya milik Allah, bukan hak kita untuk menilai siapa yang lebih mulia di sisi-Nya.
Selain itu, beliau juga menyampaikan sabda Rasulullah ﷺ:
> "Barangsiapa yang merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Dan barangsiapa yang sombong, maka Allah akan merendahkannya."
(HR. Muslim)
Menurut Tgk. Mukhsin, tasawuf bukan sekadar ritual zikir atau pakaian khas, tetapi juga menyangkut bagaimana hati kita dibersihkan dari sifat-sifat tercela dan dihiasi dengan akhlak mulia. Salah satu tandanya adalah ketika kita mampu memuliakan orang lain tanpa merasa lebih suci atau lebih dekat dengan Allah dari mereka.
Khutbah ini mendapatkan sambutan positif dari jamaah. Banyak yang mengaku khutbah tersebut menjadi pengingat penting di tengah masyarakat yang sering mudah menghakimi orang lain hanya karena perbedaan lahiriah.
> “Khutbah ini sangat menampar ego. Kita sering merasa lebih baik dari orang lain hanya karena ibadah kita terlihat. Padahal, hanya Allah yang tahu isi hati manusia,” ujar seorang jamaah.
Dengan khutbah yang mengandung nilai-nilai tasawuf yang mendalam, Tgk. Mukhsin Idris mengajak umat untuk kembali mendidik hati dengan rasa rendah diri, menjauhkan prasangka buruk, dan menyadari bahwa setiap orang punya nilai kebaikan di mata Allah yang tak terlihat oleh manusia.
Masjid Baitul Aman pada Jum’at itu bukan sekadar tempat ibadah, tetapi menjadi ruang penyucian jiwa, tempat di mana suara dari mimbar mengingatkan kembali pada esensi hidup: merendah di hadapan Allah dan memuliakan sesama dalam cinta dan adab.(F12)