LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, S.T., M.M., menunjukkan komitmennya terhadap nasib petani dengan tetap memimpin rapat penting pembagian air irigasi meskipun digelar di hari libur, Jumat (27/6/2025). Rapat yang berlangsung di Kantor Camat Bandar Baru ini membahas pembagian air dari Daerah Irigasi (DI) Cubo untuk tiga kecamatan, yaitu Trienggadeng, Panteraja, dan Bandar Baru.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh para camat dari tiga kecamatan, Danramil masing-masing wilayah, serta unsur Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum. Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Hasan Basri menegaskan pentingnya keadilan dalam distribusi air demi mendukung keberhasilan musim tanam gadu tahun 2025. "Meskipun hari libur, saya memilih hadir karena ini menyangkut kepentingan hidup masyarakat petani. Jangan sampai air jadi sumber konflik," ujar Hasan Basri.

Diketahui, Kecamatan Trienggadeng memiliki areal persawahan terluas yakni 900 hektare, disusul Bandar Baru 300 hektare, dan Panteraja 200 hektare. Ketiga wilayah tersebut sangat bergantung pada aliran air dari DI Cubo, sehingga pengaturan waktu distribusi menjadi sangat vital untuk pemerataan dan efisiensi penggunaan air.

Rapat menghasilkan kesepakatan pembagian air irigasi secara bergilir berdasarkan waktu. Untuk Kecamatan Bandar Baru, aliran air dijadwalkan pada siang hari, mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Sedangkan Kecamatan Trienggadeng dan Panteraja akan memperoleh giliran pada malam hari, dari pukul 18.00 hingga 06.00 WIB. Kesepakatan tersebut telah dituangkan dalam berita acara resmi dan ditandatangani oleh seluruh pihak yang hadir.

Turut menandatangani berita acara tersebut adalah Camat Bandar Baru Abdullah, S.E., Camat Trienggadeng Julfiani, S.E., Camat Panteraja Muhammad Nur, S.H.I., M.M., serta Danramil dan perwakilan Dinas terkait. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan drh. Muzakkir, M.M. serta Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Amir Hamzah Isa, S.T., M.T. juga turut membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk legalitas dan komitmen bersama.

Langkah cepat yang diambil Hasan Basri ini mendapat apresiasi dari para tokoh masyarakat dan petani. Dengan adanya pembagian air yang adil, diharapkan produktivitas pertanian meningkat, serta potensi konflik antarwilayah pengguna air bisa dihindari. Ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian pemerintah daerah tetap hadir meskipun di luar hari kerja. (**)