08 Juni 2025
Kesehatan

Kasus Kekurangan Gizi di Pidie Jaya Masih Perlu Perhatian Khusus. "Tantangan Yang Belum Teratasi".

Foto : Kondisi Muhammad Haris yang menderita | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun angka kemiskinan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, katanya telah mengalami penurunan dan intervensi kesehatan telah dilakukan.

Namun kasus kekurangan gizi buruk dan lumpuh otak masih terjadi. Tidak hanya di daerah terpencil, tetapi juga di pinggiran pusat Ibukota Kabupaten Pidie Jaya.

Salah satu contoh kasus kekurangan gizi adalah Muhammad Haris (13,5 tahun), Putra pertama dari pasangan Abdul Razi dan Fadlinawati, warga Gampong Meuraksa, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

Keadaan Muhammad Aris sangat memprihatinkan, dia telah terbaring lemas di kasurnya selama beberapa tahun terakhir dan tidak bisa beranjak lagi.

Menurut ibu kandung Muhammad Haris, kepada Liputan Gampong News, Selasa (19/12), kondisi anaknya menderita Cerebral Palsy (lumpuh otak) yang disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak normal sejak lahir atau kelainan congenital pada gerakan, otot, atau postur, seperti yang dikutip dari pernyataan dokter.

Awalnya, anaknya memiliki berat badan yang normal, tetapi setelah berobat, berat badan anaknya mulai menurun secara perlahan.

Fadhlina mengatakan keseharian dari pekerjaan ayah anak-anak yaitu berjualan bubur kacang ijo di kota Meureudu," akuinya seraya berkata 

"Meskipun kondisi anaknya seperti ini, namun dia hanya menerima bantuan sekali saat gempa Pidie Jaya pada tahun 2016 lalu. Dan sangat bersyukur hari ini mendapatkan bantuan dari Dinas Sosial Pidie Jaya." Ujar Fadlina.Sementara itu, Kabid Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Pidie Jaya, Azhariyadi, S.Pi., MM mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kunjungan ke rumah Muhammad Haris dan memberikan bantuan berupa kasur, pampers, susu kalsium, dan makanan lainnya.

"Saat ini Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya melalui Dinas Sosial telah hadir untuk melihat kondisi Muhammad Haris, namun pihaknya belum dapat membantu dalam hal lain.

Selain itu, Kabid Rehsos yang akrab disapa Arikhan, mengakui bahwa pihaknya bersama pendamping Rehsos telah mengunjungi beberapa daerah di Kabupaten Pidie Jaya yang telah terdampak.

"Ada lima kasus yang telah kami sambangi, diantaranya Trienggadeng 1 kasus, Meureudu 2 kasus  Bandar Dua 1 kasus dan  Bandar Baru 1 kasus. Pihaknya akan terus melakukan pendataan terhadap penderita gizi buruk, busung lapar, dan stunting," pungkas Arikhan.

Selama ini, penanganan yang diberi dan disalurkan berupa kursi roda khusus CP dan Penyaluran pemberian Atensi berupa kasur, susu, pempes dan biskuit." Ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Pidie Jaya, Eddy AWar, SKM., M.Kes, saat dikonfirmasi Liputan Gampong News via pesan WhatsApp, mengatakan pasien tersebut (Muhammad Haris) merupakan pasien sejak lahir sudah sakit.Dimana yang bersangkutan dalam pantauan tenaga kesehatan jajaran Dinkes-KB Kabupaten Pidie Jaya. Dan pihak Dinsos juga  telah memberikan bantuan kebutuhan mendesak kepada keluarga itu.

"Kita berterimakasih kepada teman-teman wartawan yang sudah membantu kami dalam kasus ini dan Dinkes-KB siap memantau terus kondisi pasien yang berkordinasi dengan pihak RSUD Pidie Jaya." Pungkas Eddy.

Ada 5 kasus gizi buruk di Pidie Jaya, Bandar Baru 2 kasus dan Meuruedu 3 kasus." Sebut Kadiskes-KB Pidie Jaya. (*)