LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - José Mujica, mantan Presiden Uruguay, dikenal luas dengan julukan "presiden termiskin di dunia" karena gaya hidupnya yang sangat sederhana dan kebijakannya yang menempatkan kepentingan rakyat di atas kemewahan pribadi. Selama menjabat dari tahun 2010 hingga 2015, Mujica menyumbangkan 90% dari gajinya untuk program-program sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Uruguay.

Mujica menolak tinggal di istana kepresidenan yang megah dan memilih untuk tinggal di peternakan kecil miliknya bersama sang istri, Lucía Topolansky, yang juga seorang politisi. Kehidupan sederhana Mujica tercermin dalam kesehariannya, di mana ia mengendarai mobil Volkswagen Beetle tua dan lebih memilih berkebun di waktu luangnya. Sikap ini memperkuat citranya sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.

Selama masa kepemimpinannya, Uruguay mencatat berbagai kemajuan signifikan di berbagai bidang. Salah satu langkah revolusioner yang diambil Mujica adalah legalisasi mariyuana untuk mengurangi kekerasan yang terkait dengan perdagangan narkoba ilegal. Kebijakan ini mendapat perhatian internasional dan dipandang sebagai langkah berani dalam mengatasi masalah narkoba.

Di bidang ekonomi, Mujica bekerja keras untuk meningkatkan hak-hak pekerja dan memperbaiki kondisi kerja di Uruguay. Reformasi yang dilakukannya mencakup peningkatan upah minimum dan perlindungan lebih baik bagi pekerja di sektor informal. Langkah-langkah ini membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial di negara tersebut.

Selain kebijakan-kebijakan progresifnya, kepribadian Mujica yang rendah hati dan keterbukaannya terhadap dialog dengan rakyat juga menjadi faktor penting dalam kepemimpinannya. Ia sering terlihat berbicara langsung dengan warga biasa, mendengarkan keluhan mereka, dan mencari solusi bersama. Pendekatan ini menciptakan ikatan yang kuat antara presiden dan rakyatnya.

Keberhasilan José Mujica dalam memimpin Uruguay memberikan inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Dengan integritas dan ketulusan hatinya, ia menunjukkan bahwa seorang pemimpin dapat melayani dengan penuh pengabdian tanpa harus hidup dalam kemewahan. Warisan kebijakannya terus dirasakan oleh rakyat Uruguay, dan ia tetap dihormati sebagai simbol kepemimpinan yang sejati. (**)