07 Juni 2025
Daerah

Gas Melon Langka, Demi Dapur Menyala Warga Bandar Dua Pidie Jaya Kepung Pangkalan

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDPemandangan memilukan kembali terjadi di Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis (5/6). Nyaris seratusan warga dari berbagai gampong tampak mengantri di depan sebuah pangkalan demi mendapatkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi. Sebagian besar di antara mereka adalah ibu rumah tangga yang rela berdiri berjam-jam, menggenggam tabung kosong dengan wajah letih dan penuh harap.

Fenomena antrean panjang ini bukan pertama kali terjadi. Setiap kali pasokan gas melon datang, warga seolah berebut "harta karun" yang sangat langka. Ironisnya, kebutuhan pokok seperti gas subsidi ini seharusnya dijamin ketersediaannya oleh pemerintah, namun realitanya justru langka dan menyiksa masyarakat kecil. Kelangkaan ini memunculkan pertanyaan besar, dimana peran pengawasan distribusi dari instansi terkait, tanya Mas Jhon?

Beberapa warga yang ditemui mengaku telah mengantri sejak siang. "Kalau telat sedikit, pasti habis. Kami capek harus terus begini tiap minggu," keluh salah seorang ibu rumah tangga. Ada pula warga yang pulang dengan tangan hampa karena stok lebih dulu habis sebelum giliran mereka tiba. Situasi ini menambah beban rumah tangga di tengah mahalnya kebutuhan hidup lainnya.

Pihak pangkalan dan pengecer belum memberikan pernyataan resmi. Namun berdasarkan pengakuan warga, jumlah pasokan yang datang kerap tidak sebanding dengan permintaan. Celakanya, isu permainan harga dan penimbunan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab juga mencuat, membuat masyarakat semakin geram. Pemerintah daerah diminta segera turun tangan dan menertibkan distribusi yang diduga sarat penyimpangan.

Masalah ini tidak bisa terus dibiarkan. Gas subsidi diperuntukkan bagi masyarakat miskin, bukan untuk dipermainkan di pasar gelap. Dinas terkait serta aparat penegak hukum harus bersinergi melakukan inspeksi mendadak (sidak), mencabut izin pangkalan nakal, dan menindak tegas spekulan yang bermain di balik kelangkaan ini.

Krisis gas elpiji 3 kg di Pidie Jaya adalah alarm keras bagi pemerintah. Ketika rakyat harus berdesak-desakan demi tabung gas, berarti ada sesuatu yang sangat salah dalam sistem distribusi dan pengawasan. Sudah saatnya pemerintah berhenti memberi janji dan mulai bertindak nyata, agar dapur rakyat kecil tetap bisa menyala. (**)