Waspada Penipuan Canggih, Kloning Suara dan Video AI Menjebak Korban di Berbagai Negara!
Foto : Scenshot tiktok@honormalaysia | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin canggih dan kini dimanfaatkan oleh penjahat untuk melakukan penipuan. Salah satu modus yang berkembang pesat adalah kloning suara berbasis AI, yang memungkinkan penipu meniru suara orang terdekat korban. Beberapa kasus nyata telah terjadi di berbagai negara, menimbulkan kerugian finansial yang sangat besar.
Salah satu kasus terbesar terjadi di Uni Emirat Arab pada 2020, di mana para penipu menggunakan AI untuk meniru suara seorang direktur perusahaan. Mereka berhasil meyakinkan manajer bank untuk mentransfer dana sebesar $35 juta untuk sebuah akuisisi palsu. Investigasi menunjukkan bahwa ada 17 orang yang terlibat dalam jaringan kejahatan ini, dengan dana yang ditransfer ke berbagai rekening di beberapa negara.
Di Amerika Serikat, seorang politikus dari Florida hampir menjadi korban penipuan yang serupa. Penipu menggunakan AI untuk mengkloning suaranya, lalu menelepon ayahnya dan berpura-pura menjadi anaknya yang sedang dalam masalah hukum. Mereka mengaku telah mengalami kecelakaan dan membutuhkan uang jaminan sebesar $35.000. Untungnya, sang ayah menyadari adanya kejanggalan dan menghindari jebakan ini.
Di Inggris, seorang jurnalis dan presenter YouTube mengalami kejadian yang berbeda tetapi tetap berbahaya. Suaranya dikloning oleh AI dan digunakan dalam propaganda kelompok sayap kanan tanpa izinnya. Audio palsu itu digunakan untuk menyebarkan misinformasi, yang membuat korban merasa identitasnya dicuri untuk kepentingan politik yang tidak ia dukung.
Semakin banyak data suara yang diunggah ke internet, semakin mudah bagi penipu untuk memanfaatkannya. Cukup dengan beberapa detik rekaman suara, AI dapat mempelajari pola bicara seseorang dan membuat replikasi yang nyaris sempurna. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk lebih berhati-hati dalam membagikan data pribadi, termasuk rekaman suara mereka secara online.
Baru-baru ini Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri juga menangkap sejumlah pelaku pemalsuan video berbasis kecerdasan buatan (AI) atau deepfake yang mencatut nama pejabat negara.
Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, mengungkapkan bahwa tersangka berinisial JS (25) ditangkap di Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (4/7).
Kasus-kasus ini menunjukkan betapa besarnya ancaman teknologi kloning suara AI jika jatuh ke tangan yang salah. Otoritas di berbagai negara mulai mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat untuk mencegah penyalahgunaan teknologi ini.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk selalu melakukan verifikasi langsung ketika menerima permintaan bantuan keuangan atau informasi sensitif lainnya agar tidak menjadi korban penipuan berbasis AI. (**)