Tempati Gubuk Reyot, Wak Ati Warga Kecamatan Makmur Butuh Rumah Layak Huni
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Sudah berbilang tahun, Fadliati (45 Tahun), tinggal di gubuk reot di Desa Leubu Me, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen. Rumah yang ditempati kini telah miring. Tampak Pondasi rumah tidak sanggup lagi menopang dinding dari anyaman pelepah bambu, juga atap rumah dari daun rumbia. Pun tak lagi mampu menghalang deras hujan.
"Kalau musim hujan, rumah saya bocor dan lantainya jadi becek." Keluh wanita yang berprofesi sebagai buruh tani ini.
Fadliati tidak tinggal sendirian, dia bersama suaminya yang juga bekerja sebagai buruh tani. Namun pendapatan mereka berdua hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Saat dikonfirmasi media ini pada Senin (12/09/2022), Fadliati membeberkan banyak oknum yang telah memotret rumah miliknya dan dijanjikan program bedah rumah, namun sampai saat ini semua itu belum pula terwujud.
"Banyak sekali Bang, yang datang memotret, meminta KK (Kartu Keluarga-red), tapi mereka menghilang dan tidak pernah menjumpai kami lagi." kata perempuan yang akrab disapa Wak Ati ini.
Media ini juga menjumpai Keuchik Leubeu Me, Muhammad Dahlan. Kepala Desa ini tidak membantah tentang kondisi Wak Ati yang masih tinggal di rumah tidak layak huni.
"Memang seharusnya rumah warga tidak layak lagi untuk direhab, harus di bangun secara permanen, akan tetapi di desa hanya bisa dibantu untuk rehab saja, dan Tahun depan apabila Dana BLT tidak ada dapat untuk warga nya dia selaku Kepala Desa akan menganggarkan dana desa untuk membantu rumah rumah warga." Kata Dahlan.
Fadliati berharap bantuan dari dermawan dan pemerintah untuk membangun rumah layak huni bagi keluarganya. "Kami belum sanggup membangun rumah sendiri. Kami harap saudara-saudara mau membantu kami." harap Wak Ati.
Pewarta: Adi Saleum
Editor: Arif Surahman