Tanpa Menunggu Pemerintah, Azrizal Syahputra Bantu Bibit Bengkuang untuk Warga: Bukti Nyata Kepedulian Tanpa Syarat
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Di tengah berbagai keluhan masyarakat soal lambannya bantuan pemerintah dan rumitnya prosedur birokrasi, Azrizal Syahputra, anggota DPRK Pidie Jaya dari Partai PAS Aceh, hadir membawa secercah harapan. Pagi tadi, Minggu (8/6), Azrizal turun langsung ke tengah masyarakat dan menyerahkan bantuan berupa bibit bengkuang sebanyak 18 kilogram, yang dibagikan kepada sembilan petani di Gampong Reuleut, Kecamatan Ulim, dengan ketua kelompok tani bernama Rajuddin.
Bibit tersebut bukan berasal dari anggaran pemerintah, melainkan dari dana pribadi Azrizal sendiri. Ia menyadari, terlalu banyak harapan yang menggantung di meja-meja birokrasi. “Kalau kita harap dari pemerintah, terlalu rumit prosedurnya, dan harus menunggu waktu yang tidak pasti. Maka lebih baik saya bantu langsung dengan kemampuan saya,” ucap Azrizal, saat ditemui awak media. Ungkapan itu mencerminkan semangat pelayanan tanpa pamrih, yang lebih mementingkan solusi ketimbang formalitas.
Menurut Azrizal, bibit bengkuang sebanyak 18 kg tersebut bisa ditanam di areal seluas kurang lebih dua hektare, tepatnya di hamparan persawahan yang dikenal dengan nama Blang Cari. Sebagian dari bibit tersebut bahkan telah ditanam oleh warga, menunjukkan antusiasme dan kesiapan masyarakat dalam menyambut peluang pertanian baru yang bernilai ekonomis.
Tak berhenti di situ, Azrizal juga berkomitmen akan memberikan bantuan pupuk pada saat tanaman bengkuang mulai memasuki masa pembentukan umbi. “Saya ingin memastikan, bukan hanya bibit yang mereka terima. Tapi juga keberlanjutan hingga panen nanti. Karena niat kita membantu itu harus tuntas, sampai hasilnya bisa dirasakan,” ungkapnya lagi dengan penuh ketulusan.
Langkah sederhana ini menjadi gambaran nyata bahwa kepedulian tidak selalu harus menunggu kekuasaan atau anggaran besar. Dalam diam, Azrizal menanam benih harapan, bukan hanya di tanah, tapi juga di hati rakyat kecil. Ia memilih menjadi wakil rakyat yang benar-benar "wakil", yang hadir, menyentuh, dan menyembuhkan luka harapan mereka yang sering dilupakan.
Kisah ini bukan sekadar tentang bengkuang. Tapi tentang seorang pemimpin yang melihat derita warganya sebagai panggilan jiwa, bukan beban kerja. Dalam setiap langkahnya, Azrizal Syahputra menunjukkan bahwa membela rakyat tak harus dengan pidato, cukup dengan tindakan tulus yang mengakar di tanah dan tumbuh di hati. (TS)