Tangisan Tanah Serambi
Oleh : Fakhrurrazi R.A - Sang Pecinta Ulama
Satu per satu paku bumi dicabut,
Bumi Serambi bergetar dalam pilu,
Setelah Subuh tadi, Abu Kuta Krueng berpulang,
Dan pagi ini, Aba Asnawi Lamno menyusul ke haribaan-Nya.
Langit Pantai Barat mendung berduka,
Angin laut membawa kesedihan panjang,
Dua cahaya ilmu kini padam,
Meninggalkan umat dalam rindu yang tak tertahan.
Mereka yang menanam hikmah dan cinta,
Yang mengajarkan tasawuf dalam laku dan kata,
Kini kembali ke pangkuan-Nya,
Di tempat yang lebih mulia, lebih damai, lebih abadi.
Oh Aceh, mengertilah,
Para ulama tidak benar-benar pergi,
Mereka hidup dalam ilmu yang tertanam,
Dalam zikir yang terus mengalir, dalam doa yang tak henti.
Tapi air mata ini tak bisa dicegah,
Kesedihan ini nyata,
Karena kehilangan mereka adalah kehilangan cahaya,
Yang menerangi jalan menuju ridha-Nya.
Ya Allah, rahmatilah mereka,
Lapangkan kuburnya, terangi jalannya,
Tempatkan mereka bersama para nabi dan shalihin,
Di surga-Mu yang kekal dan penuh kasih.
Aceh berduka, tapi tak akan lupa,
Bahwa warisan ilmu mereka harus dijaga,
Kami bersumpah, wahai Abu, wahai Aba,
Dakwah kalian akan terus menyala.