Honorer R3 Geruduk Kantor BKPSDM Aceh Singkil, Desak Kepastian Nasib dan Usulan Tar Optimalisasi
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Puluhan tenaga honorer kategori R3 di Kabupaten Aceh Singkil mendatangi Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Senin (7/7/2025), menuntut kejelasan nasib mereka setelah tak kunjung diusulkan dalam skema tar optimalisasi seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tahap dua.
Dari total 195 honorer R3, hanya 48 orang yang berhasil masuk dalam daftar tar optimalisasi. Sementara 147 lainnya masih menggantung tanpa kepastian.
“Kami datang ke BKPSDM ingin memperjelas status R3 ini. Jangan dibiarkan tanpa kejelasan,” ujar Sugiati, salah satu honorer R3 yang telah mengabdi selama 10 tahun.
Ia bersama rekan-rekannya meminta agar Kepala BKPSDM mengusulkan mereka ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kementerian PAN-RB untuk mengisi 113 formasi P3K yang masih kosong sesuai kualifikasi pendidikan.
"Harapannya supaya kami segera diusulkan dan bisa masuk dalam kategori R3 dengan kode L atau lulus," tambahnya.
Resdina Sabardianti Berutu, honorer lainnya, mengaku telah 14 tahun bekerja sebagai operator sekolah, namun belum pernah mendapat formasi meski ikut seleksi tahap pertama.
“Kami berharap besar agar Oktober nanti bisa masuk formasi dan mendapat kode R3/L-2. Bahkan ada di antara kami yang sudah mengabdi lebih dari 20 tahun,” ujarnya dengan penuh harap.
Para honorer ini diterima langsung oleh Plt Kepala BKPSDM Aceh Singkil, Azman, didampingi Kabid PSDM Afridanur. Azman mengapresiasi kedatangan mereka dan berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
“Perjuangan mereka patut diapresiasi. Kita akan sampaikan ke Pak Bupati dan berharap ada solusi terbaik,” jelas Azman.
Menurut Azman, kunci penyelesaian ini berada di tangan Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon. “Kita semua berharap beliau merestui usulan honorer R3 ini,” tambahnya.
Senada, Afridanur menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan segera dilaporkan ke pimpinan daerah.
Menanggapi adanya laporan masyarakat soal dugaan "honorer siluman", Afridanur menyilakan siapa saja untuk membuat laporan resmi.
"Kalau memang ada indikasi itu, silakan buat pengaduan biar kami proses. Jangan ada yang bermain, karena itu merugikan mereka yang benar-benar berstatus honorer," tegasnya. (Khairi)