31 Mei 2025
Daerah

Polemik Wisuda di Sekolah: Bang Brewok Desak Bupati Pidie Jaya Bersikap Tegas

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDTradisi pelaksanaan wisuda di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) telah menjadi agenda tahunan di hampir seluruh sekolah di Kabupaten Pidie Jaya. Namun, kegiatan ini kini menuai polemik di tengah masyarakat, terutama dari kalangan orang tua siswa.

Pasalnya, acara wisuda tersebut kerap menuntut biaya yang tidak sedikit, dengan kisaran mulai dari Rp500 ribu hingga jutaan rupiah per siswa. Hal ini memicu perdebatan tentang urgensi dan manfaat dari kegiatan yang bersifat seremonial tersebut.

Menanggapi hal ini, Muhammad Rissan atau yang akrab disapa Bang Brewok, menyampaikan pendapatnya kepada media. Ia menegaskan bahwa wisuda di tingkat PAUD hingga SMP bukanlah kegiatan wajib yang harus diikuti setiap siswa. Menurutnya, kegiatan tersebut tidak berdampak pada nilai akademik siswa dan lebih merupakan bentuk euforia semata yang membebani keuangan orang tua.

"Itu bukan kegiatan sekolah yang wajib. Tidak ada nilai akademik yang bertambah karena wisuda. Ini lebih pada seremonial yang menguras dompet," ujarnya.

Bang Brewok mendesak Bupati Pidie Jaya agar mengambil sikap tegas terkait polemik ini. Ia menilai, sudah saatnya pemerintah daerah mengeluarkan aturan yang jelas, apakah mendukung atau menolak pelaksanaan wisuda di sekolah-sekolah.

"Bupati harus bersikap. Kalau memang mendukung, orang tua bisa mempersiapkan diri dari awal, baik dari sisi biaya maupun perlengkapan lainnya. Tapi kalau tidak, harus ada aturan yang melarang secara resmi," tambahnya.

Ia juga menyoroti bahwa pelaksanaan wisuda tidak sebanding dengan manfaat yang diterima siswa dan justru menjadi beban bagi orang tua.

"Ini bukan soal ‘perhitungan untuk anak’, tapi lebih kepada urgensi anggaran dan manfaat jangka panjangnya. Sekolah seharusnya fokus pada peningkatan mutu pendidikan dan prestasi akademik, bukan sibuk mengagung-agungkan momen wisuda sebagai kenangan indah."

Menurut Bang Brewok, kenangan yang sesungguhnya tercipta dari proses belajar dan perjalanan pendidikan itu sendiri, bukan dari seremoni di akhir tahun ajaran. (**)