15 Juni 2025
Daerah

Krisis TPS di Jangka Buya: DLH Pidie Jaya Andalkan Edukasi dan Regulasi Baru

Foto : Plt. Kepala DLH, Faisal, S.Pi., M.Si | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDDinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pidie Jaya mengakui keterbatasan fasilitas Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kecamatan Jangka Buya. Menurut Plt. Kepala DLH, Faisal, S.Pi., M.Si, idealnya wilayah tersebut memiliki dua unit kontainer sampah untuk menampung volume limbah rumah tangga warga. Namun, saat ini hanya tersedia satu unit kontainer yang kondisinya pun sudah tidak layak pakai, Sabtu (14/6). 

Faisal menjelaskan bahwa DLH sebenarnya terus berupaya untuk menambah sarana pengelolaan sampah, namun keterbatasan anggaran daerah menjadi hambatan utama. Apalagi di tengah kebijakan efisiensi anggaran saat ini, sektor persampahan turut terdampak dan pelayanan menjadi kurang optimal. “Kami tetap melakukan koordinasi intensif dengan pimpinan agar kebutuhan sarana ini dapat segera diatasi,” ujarnya.

Di sisi lain, DLH juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan, termasuk Camat Jangka Buya, untuk terus memantau jika muncul titik-titik pembuangan sampah liar. Informasi ini akan diteruskan kepada personel lapangan DLH agar bisa segera ditindaklanjuti, demi menghindari pencemaran dan potensi masalah kesehatan masyarakat.

Menanggapi keluhan warga soal kebiasaan membuang sampah sembarangan, DLH mengaku telah melakukan berbagai langkah edukatif. Sosialisasi dan penyuluhan telah dimulai di tingkat sekolah, sebagai bentuk penanaman nilai kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Ke depan, program serupa akan diperluas melalui kolaborasi dengan pemerintah desa, LSM, dan komunitas pecinta lingkungan.

Faisal menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam mengubah perilaku masyarakat. Selain itu, pihaknya saat ini sedang menyusun regulasi berupa Peraturan Bupati (Perbup) tentang pengelolaan sampah, yang nantinya akan menjadi dasar hukum untuk penanganan persampahan yang lebih sistematis dan tegas di Pidie Jaya.

Dengan berbagai keterbatasan yang ada, DLH berharap masyarakat tetap turut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kepedulian bersama menjadi kunci. Kami butuh sinergi seluruh elemen, dari warga, pemerintah, hingga komunitas, agar persoalan sampah tidak menjadi ancaman jangka panjang bagi lingkungan kita,” tutup Faisal. (**)