16 November 2025
Hukum

Kasus Dugaan Aniaya Kepala SPPG Oleh Wabup Pidie Jaya, Polres Naikkan Status ke Penyidikan

Foto : Istimewa | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDKasus dugaan penganiayaan yang menyeret nama Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri resmi naik ke tahap penyidikan. Langkah ini diambil usai gelar perkara yang dilaksanakan di Aula PPA Ditreskrimum Polda Aceh, Selasa (4/11/2025) kemarin, guna memastikan proses hukum berjalan transparan dan profesional.

Kapolres Pidie Jaya, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, menjelaskan bahwa keputusan peningkatan status perkara itu diambil setelah seluruh alat bukti dan keterangan saksi dinilai cukup kuat untuk ditindaklanjuti.

“Hasil gelar perkara menyepakati bahwa laporan dugaan penganiayaan dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan. Namun proses lanjutan akan dikoordinasikan dengan Ditreskrimum Polda Aceh untuk menentukan apakah penanganannya tetap di Polres Pidie Jaya atau dilimpahkan ke Polda,” ujar AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, Kamis (6/11/2025).

Ia menegaskan, penyidik akan memanggil dan memeriksa Hasan Basri sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, guna menjamin seluruh tahapan hukum berjalan tanpa intervensi dan sesuai prosedur.

“Polri berkomitmen menegakkan hukum secara objektif. Setiap laporan kami tangani serius, dengan menjunjung asas profesionalitas dan keadilan,” tegasnya.

Kasus ini bermula dari laporan Muhammad Reza (26), Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, yang menduga dirinya dianiaya oleh HB. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (30/10/2025) lalu, di dapur SPPG Gampong Sagoe yang berlokasi di jalur Banda Aceh–Medan KM.146,3.

Laporan resmi diterima Polres Pidie Jaya sehari setelah kejadian, yakni pada Jumat, 31 Oktober 2025 malam. Mengingat pihak terlapor adalah pejabat publik, penanganan perkara dilakukan dengan pengawasan langsung dari Ditreskrimum Polda Aceh.

Kini, masyarakat menanti langkah tegas kepolisian dalam menuntaskan perkara yang menyeret salah satu pimpinan tertinggi di Kabupaten Pidie Jaya tersebut sebagai ujian nyata komitmen Polri Presisi dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu. (*)