15 Juni 2025
Daerah

Hari Pertama HUT ke-18 Pidie Jaya: Pawai Budaya, Aksi Sosial, hingga Zikir Akbar Warnai Perayaan

Foto : Salah satu peserta Pawai Karnaval dalam rangka peringatan Hari Jadi ke-18 Pidie Jaya | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDPerayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kabupaten Pidie Jaya dimulai dengan penuh semangat dan kebersamaan. Sejak pagi, Sabtu (14/6/2025) berbagai rangkaian kegiatan digelar oleh Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, mengusung tema “Pidie Jaya Maju dan Meusyuhu” sebagai refleksi harapan dan capaian daerah.

Hari pertama peringatan diawali dengan Pawai Karnaval Budaya yang diikuti lebih dari 1.500 pelajar dari 96 sekolah tingkat TK hingga SMP se-Pidie Jaya. Karnaval dilepas langsung oleh Bupati H. Sibral Malasyi bersama Forkopimda di Jalan Tgk. Chik Di Pante Geulima, disambut antusias oleh warga yang memenuhi sepanjang rute pawai.

Bersamaan dengan semarak pawai karnaval, Pemkab melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) membuka stand pasar murah yang menyediakan sembako di bawah harga pasar serta stand UMKM.Ratusan warga memadati lokasi, menunjukkan antusiasme tinggi sekaligus memanfaatkan momen ini sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan pokok masyarakat.

Di sisi deratan stand Pasar murah, kegiatan donor darah yang diprakarsai oleh Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD Pidie Jaya bersama PMI setempat juga dilaksanakan sebagai bagian dari bakti sosial. Sejumlah dermawan sosial, termasuk anggota TNI, Polri, Kejaksaan, PNS dan masyarakat umum lainnya silih berganti ikut menyumbangkan darahnya untuk daerah tercinta ini.Berdasarkan data yang disampaikan kepala UTD RSUD Pidie Jaya, Akbar Tanjung, dari 72 pendaftar sebanyak 51 orang berhasil mendonorkan darahnya dengan rincian golongan darah A+ (10 kantong), B+ (15), AB+ (4), dan 22 kantong golongan darah (O+).

Operasi Bibir Sumbing Gratis, Senyum Baru bagi Anak Negeri

Momentum perayaan semakin bermakna dengan terlaksananya operasi bibir sumbing gratis untuk 11 anak dari Kabupaten Pidie Jaya dan Pidie. Kegiatan ini dilaksanakan di RSUD Pidie Jaya. Total terdapat 18 anak yang terdaftar sesuai hari jadi Pidie Jaya ke-18, namun 7 di antaranya harus ditunda operasinya karena alasan medis.

Bupati Sibral Malasyi hadir langsung dan menyerahkan secara simbolis pasien kepada tim medis. “Kita ingin perayaan ulang tahun ini memberi dampak nyata. Ini bukan sekadar seremonial, tapi bentuk kepedulian nyata,” ujar Bupati Ayah Syi.

RSUD Pidie Jaya juga meresmikan pengembangan ruang Hemodialisis (HD) sebagai wujud peningkatan layanan bagi pasien gagal ginjal. Peresmian dilakukan dengan pemotongan pita oleh Bupati dan peusijuk (tepung tawar) oleh Tgk Munir Kiran, menandai komitmen pelayanan kesehatan yang makin inklusif.

Masih di hari yang sama, RSUD bersama Pemkab juga menggelar Simposium Kesehatan di Aula Cot Trieng. Hadir sebagai narasumber, Prof. Maimun Syukri, pakar ginjal nasional dan putra daerah setempat. Ia membagikan wawasan tentang tata laksana penyakit ginjal dan pentingnya deteksi dini kepada para dokter se-Kabupaten Pidie Jaya.

Direktur RSUD Pidie Jaya, dr. Fajriman, menyampaikan harapannya agar simposium ini menjadi langkah awal menuju layanan kesehatan yang merata dan berkualitas. “Semoga kegiatan ini memberi kontribusi nyata dalam transformasi kesehatan di daerah,” ujarnya.

Pentas seni oleh anak-anak TK dan SD yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Piide Jaya, tak luput dari perayaan hari jadi Kabupaten Pidie Jaya ini. Tampil di panggung Mideun Meurah Setia, puluhan grup menampilkan kepiawaian nya masing-masing.

Zikir Akbar, Menutup Hari dengan Spirit Spiritual

Malam harinya, ribuan jamaah berpakaian putih memadati Lapangan Bola Kota Meureudu untuk mengikuti zikir akbar dan doa bersama. Dipimpin oleh para ulama dan umara, suasana khusyuk menyelimuti lapangan saat lantunan zikir menggema, sebagai ungkapan syukur dan harapan untuk kemajuan Pidie Jaya di masa mendatang.Perayaan HUT ke-18 Pidie Jaya hari pertama bukan sekadar pesta seremonial, melainkan juga aksi nyata dan spiritual yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Semangat “Pidie Jaya Maju dan Meusyuhu” pun tak sekadar tema, melainkan cita-cita bersama menuju masa depan yang lebih baik. (*)