02 Mei 2025
News

Diduga Ada Upaya Pengurangan Volume, LIRA Minta BPK-RI Audit Proyek APBA di Agara

Foto : Kondisi Proyek Jalan jalan Lawe Desky Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam Sumber APBA di Kecamatan Leuser Aceh Tenggara. | LIPUTAN GAMPONG NEWS

LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Proyek peningkatan ruas jalan Lawe Desky Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam dengan sumber dana anggaran pendapatan belanja Aceh (APBA) di Kecamatan Leuser Aceh Tenggara kini mulai mendapat kritikan.

Pasalnya, pengerjaan paket dengan nilai kontrak sebesar Rp 10.465.476.000 yang dikerjakan oleh CV. AZZAM PRATAMA pada tahun 2023 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Aceh, diduga tidak sesuai dengan spek teknis.Diketahui proyek peningkatan ruas jalan Lawe Desky Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam merupakan pokok pikiran (Pokir) anggota DPRA dari H. Ali Basrah," kata M. Saleh Selian Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) kepada Liputan Gampong News, Kamis (16/11/2023).

Katanya, saat ini pengerjaan proyek tersebut diduga asal jadi dan tak sesuai dengan spek teknis yang ada, peningkatan jalan tersebut diduga tidak sesuai terpasang geosintetik dan timbunan pilihan dari sumber galian.

Selain itu, pekerjaan lapisan pondasi Agregat Kelas A, dan lebih parah lagi pekerjaan perkerasan Aspal seperti Laston lapis antara (AC - BC) terkesan di kurangi volumenya, untuk itu sangat perlu perhatian khusus dari aparat penegak hukum (APH). 

"Kondisi pekerjaan proyek tersebut saat ini sangat hancur-hancuran," besar dugaan ada permainan jahat untuk meraup keuntungan besar. Kita menilai, pihak rekanan dan pengawasan berani "main mata", sehingga mereka tidak mengedepankan kualitas dalam pekerjaan tersebut." Cerutu Saleh Selian

Untuk itu, kita minta kepada pihak dinas terkait jangan tutup mata dan kepada Kejaksaan Tinggi Aceh (Kejati) untuk segera membentuk tim khusus untuk segera turun terhadap proyek tersebut," ujar Bupati LIRA.

Hal senada diungkapkan Jupriyadi R, aktivis tindak pidana korupsi (Tipikor), menurut ia, berdasarkan hasil pantauan di lapangan, kondisi pekerjaan peningkatan ruas jalan Lawe Desky Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam di Kecamatan Leuser sangat hancur-hancuran.

Kuat dugaan, ada 'kong kalikong' (kerjasama) yang baik antara rekanan dan pengawasan di lapangan oleh PT Abdi Mitra Perdana Consultants, sehingga proyek itu asal jadi dikerjakan. Untuk itu, pihaknya juga meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) wilayah Aceh untuk segera mengaudit dana proyek tersebut.

"Besar dugaan telah terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam proyek peningkatan ruas jalan Lawe Desky Muara Situlen-Batas Kota Subulussalam di Aceh Tenggara." beber Jupriyadi R. (**)