Curhat Suwardi, Orang Tua Bayi Meninggal Keluhkan Pelayanan RSUD Pidie Jaya
Foto : Suwardi, Orang Tua Bayi Yang Meninggal Dunia Di RSUD Pidie Jaya | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Suwardi (32) tahun, warga Pulo Ulim, Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya harus ikhlas menerima kepergian bayi mungil buah cinta bersama istri tercinta Hayatun Rahmi (25) tahun yang baru berusia satu hari meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe B Pidie Jaya, Rabu (24/5/2023)
Tersiar gambar begitu santer terlihat melalui media sosial Akun (FB) dalam postingan rekaman video berdurasi 1 menit 9 detik itu keluarga yang baru menikah seumur jagung itu jelas terpampang kekecewaan terhadap pihak RSUD Pijay atas pelayanan sehingga berpulang bayinya tersebut.
Kekecewaan pihak keluarga Suwardi atas pelayanan pihak rumah sakit di luapkan kepada awak media, Kamis (25/5/2023) walaupun terdengar kabar Direktur RSUD Pidie Jaya, dr Fajriman. Sp.S, M,Si, Med telah minta maaf sembari mengaturkan bela sungkawa sedalamya kepada keluarga.
"Saya tidak menepis apa yang disampaikan direktur RSUD kepada beberapa media online saat ini, namun setelah lahir dengan proses Cesar sekira pukul 03:00 wib dini hari, bayi dibawa ke ruangan NICU hanya diletakkan diatas tabung kaca oleh petugas selama berjam-jam," keluh Suwardi dengan nada bertanya-tanya.
Ia juga menambahkan, kekecewaannya terhadap petugas rumah sakit dengan ketiadaan dokter anak saat itu. Suwardi sempat meminta nomor kontak dokter anak tersebut pada petugas ruang Neoanatal Untensif Care Unit (NICU), namun enggan memberikan dengan dalih takut mereka yang berimbas.
Suwardi juga menyinggung mengenai fasilitas yang diberikan RSUD Pidie Jaya hanya infus, silang oksigen dan RJP, yang lainnya tidak ada. Ini bisa saya buktikan dengan CCTV, kalau memang dokter ada melakukan kunjungan pagi dan sore ke NICU.
Celakanya, malah ia katakan, ketika bayi sedang sekarat seorang dokter anak menganjurkan dokter spesialis bius untuk menangani anak saya. kekecewaan suwardi di perparah dengan pola penanganan hanya sebatas konsultasi, bukan aksi.
"Apakah karena keluarga kami bukan keluarganya pejabat dan birokrat ataukah kami bukan keluarga anggota dewan yang terhormat," tanya Suwardi.
Suwardi berharap kedepan RSUD Pidie Jaya tidak pilih kasih dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Pidie Jaya.
Penulis : Herman