LIPUTANGAMPONGNEWS.ID– Di sudut Gampong Rungkom, Kecamatan Meureudu, yang jauh dari hiruk pikuk keramaian, terdapat sosok sederhana yang tak banyak bicara, namun pekerjaannya bersuara lantang.

Namanya Barensyah, seorang wanita paruh baya yang membuktikan bahwa keberhasilan tidak selalu harus datang dari lahan luas atau teknologi canggih.yamg menghasilkan produk pertanian modern yang mengandalkan pestisida dan pupuk buatan.

Di atas tanah seluas hanya 20 x 20 meter, ia menanam lebih dari sekadar sayur serta menanam harapan. Barensyah menunjukkan bahwa pertanian alami pun bisa memberikan hasil menjanjikan. 

Barensyah membuktikan bahwa sayuran organik tidak hanya sehat, tetapi juga mampu menopang ekonomi keluarga.

Pagi ini, Selasa (8/7/2025) senyum sumringah terpancar di wajah Barensyah saat ia asyik memanen kangkung, bayam, dan sawi yang tampak begitu segar. Sayuran-sayuran ini siap dipasarkan.

"Alhamdulillah, sebentar lagi ada pedagang sayur dari Kota Meureudu yang datang dan membeli langsung," ujarnya dengan nada syukur.

Barensyah mengungkapkan rahasia di balik kesuburan tanamannya. "Tidak ada pupuk buatan yang bisa membuat tanaman sayur menghijau dan subur. Hanya kotoran sapi dan kotoran unggas yang saya gunakan, serta tidak perlu pestisida untuk mengusir hama," jelasnya.

Pendekatan alami ini tidak hanya menjaga kualitas sayuran, tetapi juga meminimalkan biaya produksi.

Dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu seribu rupiah per ikat untuk semua jenis sayuran, Barensyah mampu menarik minat pembeli. Kesederhanaan kegiatan ini ternyata mampu menghasilkan rupiah yang signifikan.

Setiap hari, penjualan sayur organik Barensyah menghasilkan sekitar Rp 100.000. Jumlah ini tentu sangat berarti dalam mendukung ketahanan ekonomi keluarganya.

Dengan senyum lugu, Barensyah berharap semakin banyak warga yang mau memanfaatkan lahan tidur untuk menanam sayuran. Kisah suksesnya menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan ketekunan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak, setiap orang bisa menciptakan kemandirian ekonomi dari halaman rumah. (Teuku Maimun)