Andry Ramadhana, Warga Pidie Jaya Jadi Korban Penembakan di Malaysia
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID -Suasana duka menyelimuti Gampong Keude Panteraja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, setelah salah satu warganya menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Jumat (24/1/2025). Korban bernama Andry Ramadhana (30) mengalami luka tembak di bagian lengan saat berupaya keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan perahu bersama puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) lainnya.
Hal ini dibenarkan oleh Mukhtar, Sekretaris Desa (Sekdes) Gampong Keude Panteraja. Ia memastikan bahwa Andry adalah salah satu warga desanya yang telah merantau ke Malaysia selama lima tahun terakhir. “Benar bahwa korban penembakan itu adalah warga saya. Dia sudah lima tahun merantau ke Malaysia,” kata Mukhtar dengan nada sedih.
Andry dikenal sebagai pemuda sederhana yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ia tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah bantuan tsunami yang diberikan setelah bencana besar melanda Aceh pada 2004. “Dia berasal dari keluarga sederhana. Rumah yang mereka tinggali sekarang adalah rumah bantuan tsunami Aceh,” tambah Mukhtar.
Andry meninggalkan dua orang adik yang masih bersekolah. Sebagai anak sulung, ia merasa bertanggung jawab untuk membantu perekonomian keluarganya dengan bekerja di negeri jiran. Namun, perjuangannya berakhir tragis ketika perjalanan ilegal yang ia tempuh untuk kembali ke Indonesia dihentikan oleh peluru patroli maritim Malaysia.
Di Gampong Keude Panteraja, kabar ini membawa kesedihan mendalam bagi keluarga dan tetangga korban. Ayah Andry hanya bisa menangis mendengar kondisi anaknya yang masih menjalani perawatan di sebuah klinik di Malaysia. “Kami tidak menyangka perjalanan mencari nafkah akan berakhir seperti ini,” ujar seorang kerabat.
Mukhtar menyampaikan harapan besar kepada pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan kasus ini dan memastikan keadilan bagi para korban. “Kami hanya berharap kasus ini diusut tuntas, dan korban mendapatkan perlakuan yang layak serta keadilan. Dia hanya seorang pemuda yang berjuang untuk keluarganya,” tutup Mukhtar. (**)