LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Perusahaan Repsol mulai melakukan persiapan rekrutmen untuk eksploitasi migas di lepas pantai pidie jaya.

Penulusuran media ini banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang eksploitasi Migas tersebut sehingga memunculkan berbagai spekulasi publik di tengah masyarakat.

Beredar isu pemerintah Pidie Jaya menerima hak 40% untuk melakukan rekrutmen tenaga kerja baik tenaga teknis maupun tenaga pendukung lainnya.

Beberapa pengusaha lokal yang dijumpai di Pidie Jaya juga tidak mengetahui apa apa terkait pengeboran lepas pantai tersebut.

Padahal, pengusaha yang ada di Pidie Jaya bisa menjadi local Partner untuk menjadi bagian dalam proyek repsol tersebut.

Semestinya DPRK Pidie Jaya juga mengetahui bagaimana detil kontrak kerjasama maupun dampak positif ekonomi yang akan didapatkan masyarakat kedepannya.

Ini menyangkut pemberdayaan ekonomi masyarakat Pidie Jaya, jangan sampai "harta karun" di tanah sendiri dinikmati oleh orang luar.

Anggota DPRK Pidie Jaya Nazaruddin Ismail atau disapa ustadz AM dikonfirmasi, Jumat (29/7) mengatakan, pemkab Pidie Jaya tidak sigap dalam menyikapi persoalan migas Pidie Jaya.

"Pemkab Pidie Jaya sangat tertutup dengan DPRK Pidie Jaya terkait eksploitasi Migas yang dilakukan oleh Repsol". Sebut Nazaruddin

Ustadz Am menambahkan, sampai saat ini qanun mengenai migas juga belum ada di Pidie Jaya, karena pemkab belum menganggarkan untuk kegiatan tersebut.

Jangan sampai muncul istilah "Buya Krueng Tahe teudoeng doeng, Buya Tamoeng Meuraseuki", Tutup Ustadz AM.  (B)