Ratusan Mahasiswa Unigha Gelar Aksi Demo, Tolak Kebijakan Kampus
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Ratusan mahasiswa Universitas Jabal Ghafur (Unigha) menggelar aksi demonstrasi di halaman Rektorat pada Jum'at (16/5). Aksi tersebut dimulai dari pukul 09.00 Wib hingga 18.30 Wib, mahasiswa berkumpul di Lapangan Kampus, dan melakukan Long march ke birokrasi kampus.
Mahasiswa menyuarakan penolakan terhadap sejumlah kebijakan dan dugaan penyimpangan yang terjadi di lingkungan kampus. Aksi damai ini menyoroti berbagai isu, mulai dari perubahan statuta, transparansi anggaran, hingga dugaan korupsi beasiswa.
Tuntutan Mahasiswa
Mahasiswa menolak rencana perubahan statuta yang akan menggabungkan enam fakultas menjadi hanya tiga fakultas. Mereka menilai kebijakan tersebut tidak mempertimbangkan kepentingan akademik dan dilakukan tanpa dialog terbuka dengan sivitas akademika.
"Penggabungan fakultas secara sepihak ini akan menurunkan kualitas pendidikan dan merugikan mahasiswa dari berbagai jurusan. Tidak ada kajian akademik terbuka yang bisa kami akses," tegas Koordinator Lapangan aksi, Muhammad Pria Al-Ghazi.
Mahasiswa juga menuntut transparansi penggunaan dana organisasi kemahasiswaan yang disalurkan setiap tahun. Mereka menilai pihak kampus tidak pernah secara terbuka menyampaikan laporan keuangan yang menjadi hak publik sivitas akademika.
Dugaan Korupsi Beasiswa
Aksi ini juga membawa tuntutan serius terkait dugaan korupsi dana beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk mahasiswa angkatan 2024. "Kami mahasiswa meminta pihak kampus dan aparat penegak hukum menyelidiki aliran dana yang tidak jelas serta keterlambatan pencairan yang kerap terjadi. Jangan bikin kami sebagai sapi perahan," ujar salah satu orator.
Kondisi Infrastruktur Kampus
Mahasiswa juga menyoroti buruknya kondisi infrastruktur kampus yang dianggap tidak sebanding dengan jumlah dana yang seharusnya dialokasikan untuk perbaikan sarana dan prasarana.
Anggaran Pembangunan Kampus B
Mahasiswa menuntut kejelasan dan transparansi terkait anggaran pembangunan Kampus B di Meureudu, Pidie Jaya. Mereka meminta pihak universitas membuka rincian dana yang telah digunakan dan progres pembangunan yang selama ini dinilai tidak sesuai harapan.
*Aksi Unjuk Rasa*
Aksi unjuk rasa sempat berlangsung panas dengan beberapa aksi saling dorong mendorong dengan pihak akademik dan satpam kampus. Jika kasus ini tidak selesai, maka mahasiswa akan melakukan aksi di depan kantor DPRK PIDIE untuk meminta bantuan dari pemerintah daerah dengan kebijakan kampus yang tidak efektif.(As)