Perkaya Wawasan Moderasi Beragama dan Toleransi, Mahasiswa PMM 4 USK Kunjungi Rumah Ibadah di Banda Aceh
Foto : Kunjungan mahasiswa PMM USK mengunjungi Mesjid Raya Baiturrahman, Simbol dan Identitas Masyarakat Aceh | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka ke-4 (PMM4) Universitas Syiah Kuala (USK) kunjungi tiga rumah ibadah beda agama di Kota Banda Aceh, Minggu (25/2/2024).
Sebanyak 28 mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia yang tergabung dalam kelompok Seulanga, menggelar kunjungan ini bertujuan untuk memperluas pemahaman mereka tentang keragaman, persaudaraan, ketangguhan, dan toleransi antar pemeluk agama.
Dr. Irfan Zikri, Dosen Pembimbing Modul Nusantara PMM4 USK Kelompok Seulanga, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan keberagaman dan persaudaraan di Indonesia.
"Program ini dirancang untuk memahami keberagaman dan persaudaraan antar pemeluk agama, etnis, dan budaya di Kota Banda Aceh," sampaikan sosok Alumni IPB saat memandu kegiatan.
Para mahasiswa memulai kunjungan di Mesjid Raya Baiturrahman yang merupakan sebuah landmark sebagai identitas masyarakat Aceh yang religius dan berbudaya dengan julukan Serambi Mekkah.
"Mereka diajak untuk memahami sejarah dan perkembangan Mesjid Raya sebagai simbol perjuangan dan ketangguhan masyarakat Aceh dari masa Kesultanan Aceh hingga saat ini." Terang Dr. Irfan Zikri.
Salah seorang peserta, Rifana Lemba, mahasiswa dari Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, menyatakan rasa terharu dan bangganya dalam kegiatan ini.
"Berada di sini bersama teman-teman PMM4 USK Seulanga di Mesjid Raya ini merupakan kebanggaan masyarakat Aceh. Dengar sejarahnya sangat menginspirasi dan membuka wawasan kami," akuinya
Setelah melihat kemegahan arsitektur Mesjid Raya, kunjungan dilanjutkan ke Gereja Hati Kudus Banda Aceh. Di sini, mahasiswa diterima oleh Sekretaris DPP Paroki Hati Kudus.Para mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang sejarah gereja, pelayanan yang diberikan, serta kenyamanan dan keamanan umat Katolik dalam menjalankan ibadah.
Gilang Muhammad Faris, mahasiswa dari Universitas Komputer Indonesia, Bandung, Jawa Barat, menyampaikan kekagumannya atas kerukunan umat beragama di Kota Banda Aceh.
"Kunjungan ini membuka wawasan kami terhadap toleransi masyarakat Aceh yang selalu hidup berdampingan dan persaudaraan," tambah Gilang, Ketua Kelompok Seulanga.
Terakhir, mahasiswa PMM4 mengunjungi Vihara Dharma Bhakti di daerah Peunayong. Mereka diterima oleh Ketua Yayasan Vihara Dharma Bhakti, Yuswar ikut didampingi Pembimas Budha Aceh, Ketut Panji Budiawan.Yuswar yang juga anggota Forum Kerukunan Umat Beragama Propinsi Aceh, menyatakan bahwa harmoni hidup masyarakat di Aceh sangat tinggi. Kami berharap pengalaman ini akan menjadi landasan untuk mendorong toleransi, persaudaraan, dan pemahaman yang lebih dalam di antara masyarakat Indonesia.
“Terima kasih kepada mahasiswa PMM4 USK Seulanga atas partisipasi dalam kunjungan ini. Teruslah menjadi agen perubahan positif. Ucap Yuswar.
Panji menambahkan, "Moderasi beragama di Aceh berada pada level yang sangat baik, dan banyak informasi simpang siur di luar sana merupakan bagian dari informasi yang kurang lengkap diterima
"Dengan harapan generasi muda PMM4 USK dapat menjadi agen perubahan dan penyelaras informasi ke dunia luar melalui pemanfaatan media sosial." Akhirnya.
Pelaksanaan Modul Nusantara Seulanga didukung oleh dua Liaison Officers Mahasiswa USK, yaitu Muhammad Rizki Rahmadani dan Syarifah Fathimah Azzahra, yang turut membantu pengelolaan dan pengaturan kelancaran kegiatan.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM-4) di Universitas Syiah Kuala dirancang untuk mempromosikan pemahaman dan pertukaran budaya antara mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia, menciptakan persatuan dan kerjasama dalam kerangka NKRI.
Melalui kunjungan ke rumah ibadah di Banda Aceh, mahasiswa PMM4 USK Seulanga mendapatkan wawasan mendalam tentang keragaman agama dan budaya.
Pengalaman ini membuka pengetahuan baru, memperdalam toleransi, serta memperkaya perspektif mereka tentang harmoni antarumat beragama. (*)