16 November 2025
Gampong

Keuchik Kaoy Kumba Sulap Ampas Jagung Jadi Pakan Sapi Bernilai Tinggi

LIPUTANGAMPONGNEWS.IDGampong Kumba, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, dikenal sebagai salah satu desa produktif di bidang pertanian. Hamparan ladang jagung menghijau di sepanjang pematang sawah menjadi pemandangan sehari-hari bagi warga setempat. Di balik hasil panen jagung yang melimpah, ada potensi lain yang kini mulai dimanfaatkan dengan bijak oleh masyarakat, yakni ampas atau sisa batang dan kulit jagung yang ternyata memiliki manfaat besar sebagai pakan sapi ternak.

M. Kaoy, mantan Keuchik Gampong Kumba, Rabu (5/11), mengumpulkan ampas jagung di pinggir sawah. Dengan penuh semangat, ia menunjukkan bagaimana limbah jagung yang dulunya hanya dibakar kini disimpan rapi sebagai stok pakan ternak. Menurutnya, langkah sederhana ini mampu menekan biaya produksi  sapi sebagai pengganti rumput yang kian susah dicari dikebun-kebun warga.

“Dulu kami anggap ampas jagung ini tidak berguna. Tapi setelah dicoba, ternyata sapi sangat menyukainya. Selain hemat, ternak juga terlihat lebih sehat dan gemuk,” ujar Keuchik Kaoy. Ia menjelaskan, ampas jagung yang sudah kering lebih lezat bagi sapi.

Lebih lanjut, Keuchik Kaoy mengaku memiliki sejumlah sapi di kandang pribadinya. Setiap hari, kebutuhan pakan ternak cukup besar, apalagi menjelang musim hujan. Dengan memanfaatkan ampas jagung, ia tidak lagi kesulitan mencari rumput segar di sawah atau tepi jalan. “Kalau stok jagung sedang banyak, ampas bisa bertahan lama. Cukup dijemur dan disimpan di tempat kering, jadi persediaan aman hingga berbulan-bulan,” tambahnya.

Menurut Keuchik Kaoy, inisiatif ini berawal dari kebiasaan petani yang tidak ingin limbah pertanian terbuang sia-sia. Kini, hampir setiap rumah di Gampong Kumba yang menanam jagung ikut memanfaatkan sisa panen sebagai pakan ternak. Hasilnya, warga tidak hanya memperoleh keuntungan dari hasil jagung pipilan, tetapi juga menghemat biaya pakan hingga 40 persen.

Gampong Kumba sendiri dikenal sebagai sentra jagung di Pidie Jaya. Umumnya, petani menanam jagung manis dan jagung pakan untuk memenuhi kebutuhan industri makanan ternak. Limbah dari panen inilah yang kini menjadi sumber pakan alternatif yang ramah lingkungan. Selain itu, penggunaan ampas jagung juga mendukung konsep pertanian berkelanjutan dengan meminimalisir pembakaran sisa panen yang berpotensi mencemari udara.

Para peternak setempat berharap, pemerintah daerah dapat memberikan pendampingan dan pelatihan untuk mengolah ampas jagung menjadi pakan fermentasi. Dengan teknologi sederhana, limbah ini bisa diubah menjadi pakan bernilai tinggi yang bergizi dan tahan lama.

Langkah kecil yang dilakukan warga Gampong Kumba ini menjadi bukti nyata bahwa kreativitas di gampong dapat melahirkan solusi cerdas bagi ketahanan pangan lokal. Dari ladang jagung yang subur hingga kandang sapi yang makmur, semua berpangkal dari semangat memanfaatkan anugerah alam secara bijak, menjadikan ampas jagung bukan lagi limbah, melainkan “emas” yang menyejahterakan petani dan peternak. (**)