Kapolres Pidie Jaya Ikut Tes Urine, Tunjukkan Keteladanan Perangi Narkoba
Foto : Kapolres dan Wakapolres Pidie Jaya | LIPUTAN GAMPONG NEWS
LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Suasana apel pagi di halaman Polres Pidie Jaya, Senin (22/9/2025), tampak berbeda dari biasanya. Setelah barisan ditutup rapat, Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, S.H., S.I.K., M.H., memberikan instruksi yang mengejutkan sekaligus menegaskan komitmen, seluruh pejabat utama dan perwira diwajibkan menjalani tes urine. Bahkan, dirinya sendiri ikut masuk ke ruang pemeriksaan, tanpa pengecualian.
Langkah itu disambut penuh perhatian. Bukan sekadar formalitas, Kapolres ingin membuktikan bahwa perang melawan narkoba tidak hanya berhenti pada slogan. “Komitmen ini harus dimulai dari dalam. Sebagai pimpinan, saya juga harus diperiksa. Transparansi inilah yang kami tunjukkan kepada masyarakat,” ujarnya tegas.
Pemeriksaan urine dilakukan dengan pengawasan ketat. Wakapolres Kompol Iswahyudi, S.H., CPHR, CBA, bersama jajaran pejabat lainnya, turut memastikan proses berlangsung sesuai prosedur. Kasatresnarkoba Iptu Rahmat Fajri, S.H., hingga Kasi Propam Ipda T. Misri Azhar, sigap mengawasi jalannya kegiatan. Semua tahapan berjalan lancar, penuh disiplin, tanpa celah rekayasa.
Satu per satu botol sampel diserahkan, diperiksa, lalu diumumkan hasilnya. Ketegangan sejenak terasa, hingga akhirnya semua dinyatakan negatif. Dari pejabat utama, perwira, hingga Kapolres sendiri, tak seorang pun terindikasi narkoba. Senyum lega pun merekah, seolah menandai babak baru semangat pemberantasan barang haram itu di tubuh Polres Pidie Jaya.
Momen ini bukan hanya sekadar tes kesehatan, melainkan simbol keteladanan. Keberanian seorang Kapolres memeriksakan dirinya di depan anggota menjadi pesan moral yang kuat, integritas harus dimulai dari atas. Dalam konteks institusi kepolisian, hal ini menjadi energi positif untuk memperkuat solidaritas sekaligus meningkatkan kepercayaan publik.
Dengan langkah ini, Polres Pidie Jaya seolah mengirim sinyal keras kepada para pelaku peredaran narkoba di luar sana. Bahwa aparat yang menjadi garda terdepan pemberantasan benar-benar bersih dan siap berhadapan dengan siapa pun. Sebuah ikhtiar nyata yang tidak hanya memberi teladan, tetapi juga menegaskan komitmen perang terhadap narkoba bukan sekadar wacana, melainkan tindakan nyata. (**)