18 Juni 2025
Daerah

Gapoktan Kecamatan Makmur Mengeluh, Pupuk Bersubsi Hilang Entah Kemana

Liputangampongnews.id - Jumlah pembagian pupuk tak sesuai dengan kebutuhan petani, sejumlah petani di Kecamatan Makmur mengeluh, Minggu (19/12/2021).

Pupuk yang disalurkan ke petani tidak sesuai dengan jumlah kuota yang disubsidi pemerintah. Sehingga berakibat fatal terhadap jumlah produksi padi ditingkat petani.

Amatan perwata media ini, para petani banyak yang mengeluh dengan pupuk bersubsidi yang di berikan pemerintah tidak sesuai dengan luas sawah yang di garap.

Ketua kelompok Tani Ade Brata Gapoktan Makmu Beusare Desa Meureubo Kecamatan Makmur, Yusaili mengaku agak kerepotan dengan hasil pembagian pupuk yang diberikan kepada Masyarakat tidak sesuai dengan kebutuhan, beda dengan kelompok Tani Ingin Maju Subsektor Peternakan dan Kelompok Tani Sarena Subsektor Perkebunan.

Dia mencontohkan salah seorang petani yang bernama Antaqiah yang mempunyai lahan seluas 8000 meter hanya di berikan pupuk sebanyak 25 kg, hal itu tidak wajar dengan kebutuhan yang di inginkan, Sehingga pupuk yang bersubsidi itu pun tidak diterimanya.

Yusaili menambahkan bahwa Pupuk bersubsidi diambil di lokasi yang sudah di tentukan jauh dari tempat tinggal mereka di Desa Cot Krut. Penerima pupuk bersubsidi tidak bisa mengambil sendiri karena banyak penerima berstatus janda maupun fakir.

Sementara pupuk tersebut dijual satu karung dengan harga 135 ribu dengan berat 50 kg. Kalau di hitung per kg 2700 belum lagi di tambah ongkos pengangkutan ketempat, apabila pupuk bersubsidi habis petani harus membeli dengan harga Rp 4000 bisa jadi di jual dengan harga lebih.

Harga padi di jual 4800/ kg, namun hal itu sangat membuat kewalahan petani sehingga tidak sesuai dengan hasil panen, hanya bisa di simpan untuk kebutuhan makan saja ungkap Yusaili.

Selaku ketua Gapoktan kami mohon kepada dinas pertanian dan pemkab bireuen untuk meperhatikan nasib petani di kecamatan makmur.

Selain itu, dia juga meminta menertibkan agen-agen pupuk nakal, diguga mempermainkan pupuk bersubsidi milik petani.

"Jangan sampai jatah pupuk subsidi untuk petani dinikmati oleh pengusaha."

Pewarta: Adi Saleum