LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Proyek drainase di Desa Bukit Alim, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam, menuai sorotan. Pasalnya, pembangunan yang seharusnya selesai kini terbengkalai. Ketika awak media berusaha meminta konfirmasi dari Kepala Desa Bukit Alim, Jamsari, awalnya ia menolak memberikan keterangan dengan alasan hari libur. "Saya belum bisa dikonfirmasi hari ini karena hari ini hari Sabtu dan Minggu hari libur saya," ujarnya pada 3 Mei 2025.

Namun kemudian Jamsari mau memberikan keterangannya, ia menyatakan bahwa proyek drainase tersebut bukan menggunakan dana desa, melainkan dari aspirasi pribadi dirinya. "Itu dana aspirasi pribadi saya, bukan dana desa," tegasnya. Namun, pernyataan itu justru memicu tanda tanya dari berbagai pihak.

Hasil penelusuran awak media kepada Ketua BPG Bukit Alim, Musdin, dan Sekretaris Desa, Ripai Ardiansyah Pasaribu, menyebutkan hal berbeda. Mereka mengungkapkan bahwa anggaran proyek drainase tersebut adalah bagian dari anggaran tahun 2024 yang dialihkan ke 2025.

 "Itu tidak mungkin dana pribadi kepala desa. Kami sebagai BPG sama sekali tidak pernah membahasnya dalam rapat Musdes," ungkap Musdin. Ia juga menduga tanda tangannya telah dipalsukan oleh Kepala Desa terkait proyek ini.

Lebih lanjut, Kepala Desa Jamsari berkilah bahwa ia tidak mengenal empat orang yang mendatanginya, dengan alasan faktor usia. "Yang empat orang ini saya tak kenal, apalagi umur saya sudah 62 tahun, maklumlah sudah tua," katanya santai.

Jamsari juga mengeluhkan minimnya anggaran dan keterlambatan honor perangkat desa. "Anggaran APBN desa ini cuma Rp700 juta per tahun, sementara titipan sangat tinggi. Bahkan honor perangkat desa sudah sembilan bulan belum cair," pungkasnya. (BM)