LIPUTANGAMPONGNEWS.ID - Proses seleksi calon anggota Komisioner Baitul Mal Kabupaten (BMK) Pidie Jaya, akhirnya berlanjut ke tahap uji kelayakan dan kepatutan yang akan digelar oleh Komisi I DPRK Pidie Jaya.

Setelah Bupati mengirimkan ulang daftar calon keanggotaan Badan Baitul Mal Kabupaten Pidie Jaya Periode 2025-2030, Komisi I langsung menggelar rapat terkait proses seleksi tahap akhir bagi Calon Komisioner BMK Pidie Jaya pada Senin (22/9) pagi.

Lalu di hari yang sama, DPRK Pidie Jaya mengundang delapan calon yang dikirimkan Bupati untuk mengambil judul makalah sebagai persiapan uji kelayakan dan kepatutan yang dijadwalkan Kamis (25/9/2025).

Terpantau, delapan calon tersebut mewakili hampir seluruh kecamatan di Pidie Jaya, kecuali Kecamatan Meurah Dua yang tidak memiliki peserta dalam 15 besar dan digantikan oleh perwakilan dari Kecamatan Meureudu.

Calon yang mengambil judul makalah antara lain Tgk. Zulkifli (Bandar Dua), Tgk. Khalidin Kamal (Jangka Buya), Ahmad Rifai (Ulim), Tgk. Sahlan (Meuruedu), M. Royani (Meureudu), Tgk. Fadhli Hasan (Trienggadeng), Abdussatar (Panteraja), dan Bukhari (Bandar Baru).

Dari delapan calon, nantinya lima orang akan dipilih sebagai komisioner utama dan tiga sebagai cadangan.

Muhammad Rissan, aktivis Lembaga Center Peduli Rakyat (CPR) Pidie Jaya, menegaskan bahwa seleksi harus mengedepankan profesionalisme dan rekam jejak, bukan sekadar prosedur formal.

 “Komisioner baru harus teruji kualitasnya dan mampu membangun kepercayaan masyarakat, agar Baitul Mal menjadi tempat yang dipercaya untuk menyalurkan zakat,” ujarnya.

Rissan juga menyoroti pentingnya inovasi dan program yang berdampak langsung bagi masyarakat Pidie Jaya.

“Komisioner tidak cukup hanya menunggu di kantor, tapi harus jemput bola memberikan pelayanan terbaik.” tegas aktivis yang dilakab Bang Brewok.

Dengan harapan komisioner terpilih bisa membawa perubahan positif, proses seleksi BMK Pidie Jaya diharapkan segera tuntas dan berjalan transparan sesuai aspirasi publik." Pungkas Bang Brewok.(*)